Bagaimana cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok?

Inilah Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom Dan Balok, Mudah Saja

Besi beton menjadi salah satu material yang penting karena fungsinya untuk memperkuat struktur rumah.

Inilah Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom Dan Balok, Mudah Sajavia Freepik

Biasanya struktur yang menggunakan besi beton adalah balok, balok ring, sloof, kolom hingga plat tangga dan lantai. Pelajari cara menghitung kebutuhan material tersebut di sini.

Bagaimana cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok? Kami akan membahasnya di artikel ini. Saat akan membangun rumah, kita perlu menghitung kebutuhan material untuk proses konstruksi, salah satunya besi beton.

Besi beton menjadi salah satu material yang penting karena fungsinya untuk memperkuat struktur rumah. Biasanya struktur yang menggunakan besi beton adalah balok, balok ring, sloof, kolom hingga plat tangga dan lantai. Pelajari cara menghitung kebutuhan material tersebut di bawah ini.

Jenis Besi yang Biasanya Digunakan

Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk kontruksi beton bertulang yang sebagai penahan gaya tarik. Sementara beton sebagai penahan gaya tekan.

Kombinasi keduanya membuat kontruksi makin kokoh. Di pasaran, besi beton dijual dengan berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan bentuk dan ukurannya. 

Dari bentuknya, besi beton dibagi menjadi dua jenis yakni polos dan ulir. Sementara ukurannya, mulai dari 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12, mm dan sebagainya.

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom dan Balok

Untuk mengetahui kebutuhan besi kolom dan balok, pastikan terlebih dahulu diameter dan berat besi yang akan digunakan. Agar Anda mudah memahaminya, berikut kami berikan contoh perhitungannya:

Contoh 1

Jika ingin menggunakan beton polos dengan diameter 10 mm dan panjang sekitar 40 m, perhitungannya yakni :

  • diameter = 10 mm dan panjang = 40 m.

Berdasarkan diameternya, diketahui berat besi beton polos 0,62 kg/m. Sehingga totalnya :

  • 40 m x 0,62 kg/m = 24,8 kg

Itu, jika Anda membeli kiloan. Jika membeli per lonjor, beda lagi rumusnya. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), panjang besi beton polos adalah 12 m. Sehingga besi beton yang perlu dibeli:

  • 40 m : 12 m = 3,33 batang atau bisa dibulatkan menjadi 4 batang.

Contoh 2

Andi ingin membangun kolom beton dengan ketinggian 3,5 meter dan keliling 20 x 20 cm. Andi membutuhkan dua jenis beton yakni besi 10 sebagai tulangan utama dan besi 8 sebagai begel atau ring.

Begel dipasang dengan jarak 15 cm atau 0,15. Rumusnya yakni sebagai berikut:

Perhitungan Besi Beton Diameter 10 untuk Tulangan Utama

  • Panjang total besi beton diameter 10 yang dibutuhkan adalah : 3,5 m x 4 (jumlah tulangan pokok) = 14 meter
  • Jumlah total batang besi beton diameter 10 yakni 14 m : 12 m (panjang satu batang besi beton di pasaran) = 1,167 dibulatkan ke atas menjadi = 2 batang
  • Berat total besi beton diameter 10 adalah 14 m x 0,62 kg/m = 8,68 kg

Perhitungan Besi Beton Diameter 8 untuk Begel

Rumusnya yakni :

  • Jumlah begel yang diperlukan yakni 3,5 m (tinggi kolom) : 0,15 m (jarak begel) = 23,4 buah sengkang atau dibulatkan menjadi 23 buah begel.
  • Panjang besi untuk satu buah begel adalah 16 cm + 16 cm + 16 cm + 16 cm + 6 cm (tambahan panjang untuk tekukan) = 70 cm = 0,7 m.
  • Jumlah total besi beton diameter 8 yang dibutuhkan yakni  23 x 0,7 m = 16,1 m.
  • Jumlah batang besi beton diameter 8 adalah 16,1 m : 12 m (panjang satu batang besi beton standar yang dijual di pasaran) = 1,342 batang atau dibulatkan menjadi 2 batang.
  • Berat total besi beton diameter 8 adalah 16,1 m x 0,39 = 6,279 kg (jika membeli kiloan)

Nah, itulah cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok. Setelah ini, semoga Anda lebih siap dan bisa merencanakan pembangunan dengan baik terutama dalam budgeting.

Topik Terkait:

Komentar Pembaca

Loading...

Berita Terkini