Apa Beda ASD dan LRFD? Metode Mana yang Lebih Baik?
ASD dan LRFD, keduanya merupakan sama-sama metode yang sering digunakan dalam perencanaan struktur baja. Lantas, apa beda ASD dan LRFD?
Dalam membangun sebuah bangunan berskala yang besar, perencanaan struktur baja pastinya memainkan peran yang sangat penting. Pada prakteknya, perancangan struktur baja umumnya akan menggunakan 2 metode, yaitu ASD dan LRFD. Memangnya, apa beda ASD dan LRFD? Simak artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut!
Apa Beda ASD dan LRFD?
Selaku asosiasi yang paling berpengaruh pada dunia perbajaan, AISC menyepakati 2 metode ini sebagai pemerataan perhitungan. Sehingga dalam dunia kerja, Anda bisa memilih salah satu dari metode ini. Namun, tahukah Anda apa beda ASD dan LRFD?
1. Prinsip Dasar
Pada dasarnya, ASD dan LRFD adalah sebuah metode perencanaan struktur bangunan, yang sering digunakan dalam perencanaan struktur beton. Walaupun kini metode ASD sudah mengalami penyesuaian dan menjadi asimilasi paralel dengan LRFD namun prinsip dasar keduanya masih jauh berbeda.
Dulunya, ASD yang dikenal dengan Allowable Stress Design lebih berfokus pada tegangan sebagai acuan faktor keamanannya. Namun, pada tahun 2005 AISC mengubah konsepnya menjadi Allowable Strength Design, yang mengacu pada gaya dalam untuk menyatakan kekuatannya dan tak perlu cek tegangan lagi.
Sedangkan untuk LRFD atau Load and Resistance Factor Design ibarat kata seperti versi terbarunya ASD. Bedanya, pada perhitungan LRFD lebih fokus ke beban atau gaya dalam dan juga momen dari struktur yang Anda buat atau hitung.
2. Beban yang Digunakan
Walaupun mendapatkan penyesuaian sehingga bersifat paralel satu sama lain, namun beda ASD dan LRFD jelas terletak pada beban yang digunakan. Pada ASD, yang jadi pertimbangan adalah kondisi layan, atau mudahnya bisa Anda sebut dengan beban kerja.
Sedangkan bahan pertimbangan utama pada metode LRFD lebih kepada kondisi ambang keruntuhan (beban maksimum), yang sering disebut dengan beban ultimate. Sehingga walaupun sama menghitung beban, namun fokus hitungnya berbeda.
3. Faktor Keamanan
Jika Anda amati keduanya juga memiliki perbedaan pada faktor keamanan struktur bangunan. Karena pada LRFD faktor keamanan akan benar-benar disesuaikan, dengan menggunakan perhitungan statistika probabilitas.
Baca juga: Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Gypsum Untuk Plafon Rumah
Sedangkan faktor keamanan pada ASD hanya menggunakan faktor keamanan tunggal, dengan dasar pengalaman dan riwayat empiris yang pernah terjadi. Jadi, untuk faktor keamanan memang LRFD lebih unggul. Oleh sebab itu, akan muncul perbedaan besar pada faktor keamanan saat Anda menggunakan satu dari 2 metode ini.
4. Rumus Hitung
Karena fokus perhitungan berbeda, maka rumus hitung keduanya juga akan berbeda. Pada ASD terbaru, beban terfaktor tidak boleh lebih kecil atau bahkan sama dengan kekuatan yang dibutuhkan. Sedangkan pada LRFD kekuatan tiap komponen tidak boleh kurang atau bahkan sama dengan kekuatan yang dibutuhkan.
Anda bisa mempelajari rumus ini untuk perhitungan struktur yang Anda lakukan
Dari penjelasan tersebut sudah cukup jelas, bahwa apa beda ASD dan LRFD sebenarnya berada pada fokus penghitungan dan penggunaan bebannya. Walaupun keduanya paralel dan bisa Anda gunakan bersama, namun dalam dunia kerja Anda bisa memilih satu dari metode ini!
Menentukan metode perencanaan struktur baja dalam proyek pembangunan memang bukan perkara yang mudah. Untuk membantu Anda mengatasi kegalauan ini, silahkan hubungi jasa desain arsitektur OSCAS untuk mendapatkan konsultasi lebih lanjut demi hasil pengerjaan bangunan terbaik.
Komentar Pembaca